Perkembangbiakan Secara Seksual dan Aseksual
* Perkembangbiakan Seksual
Pada
reproduksi seksual tidak selalu terjadi pembuahan, namun kadang-kadang dapat
terbentuk individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga reproduksi secara
kawin pada hewan invertebrata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa Partenogenesis, sel
telur tanpa dibuahi dapat tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah
jantan dan semut jantan.
Dengan pembuahan, dapat dibedakan atas konjugasi dan
anisogami.
Konjugasi, ini terjadi pada invertebrata yang belum jelas
alat reproduksinya misalnya Paramecium.
Anisogami, yaitu peleburan dua asel kelamin yang tidak sama
besarnya, misalnya peleburan mikrogamet dan makrogamet pada Plasmodium, dan
peleburan sperma dengan ovum di dalam rahim.
Contoh :
1. Aves
Fertilisasi
internal dengan kloaka. Semua jenis burung bereproduksi dengan cara bertelur
(ovipar). Ada burung yang mengerami telurnya, ada yang menyimpannya dalam
lubang-lubang yang ditutupi daun, ada pula yang menyimpan telurnya didalam
pasir. Seekor burung sekali musim hanya mampu bertelur beberapa butir saja.
Pada burung merpati, sekali musim bertelur mengeluarkan 2 butir telur yang akan
menetas menghasilkan burung jantan dan betina. Embrio yang berkembang dalam
cangkang mendapat makanan dari cadangan makanan yang tersimpan dalam telur
tersebut.
2. Amfibi
Seperti pada
ikan, katak juga bertelur dengan fertilisasi eksternal. Telur yang telah
dibuahi akan bergerombol dipermukaan air. Setelah enam hari telur akan menetas
menghasilkan berudu atau kecebong. Berudu hidup di dalam air dan bernafas
dengan insang. Setelah mengalami metamorfosis selama 1- 3 bulan, ia akan
berubah bentuk menjadi katak. Pada umur satu tahun katak telah menjadi dewasa
* Perkembangbiakan Aseksual
Dalam reproduksi
aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu
lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah
contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak
dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki
kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
Perkembangbiakan secara aseksual pada hewan invertebrata
terjadi dengan cara:
Membelah diri (pembelahan biner), yaitu pembelahan diri dari satu sel menjadi
dua sel baru. Misalnya, terjadi pada Protozoa.
Fragmentasi, yaitu pemisahan sebagian sel dari suatu koloni
dan selanjutnya membentuk koloni sel baru. Misalnya, terjadi pada Volvox.
Sporulasi atau pembentukan spora, misalnya Plasmodium
(penyebab malaria) pada fase oosit. Oosit akan membelah dan selanjutnya akan
menghasilkan sporozoit.
Pembentuhan tunas, misalnya pada hewan Hydra dan Porifera
Dengan regenerasi, yaitu sebagian tubuh terpisah dan
selanjutnya bagian tadi dapat tumbuh menjadi individu baru yang lengkap.
Misalnya pada Planaria dan Bintang Laut
Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana individu
organisme baru diproduksi. Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri
yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada
sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi
secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual.
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan
reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan
sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual.
Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel
satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi
aseksual.
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu,
biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah
contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks
melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana,
biasanya satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual.
Reprosuksi Seksual
Mula-mula Hifa berbeda jenis saling berdekatan.
Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan
membentuk Anteridium, masing-masing berinti haploid.
Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang
menghubungkan askogonium dan anteridium.
Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium
sehingga terjadi plasmogami.
Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang
dikarion. Pertumbuhan terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi
tetap berpasangan.
Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa
askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp.
Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk askus dengan inti haploid dikariotik.
Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid.
Di dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk di
dalam askus sehingga disebut sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin.
Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora askus akan tumbuh menjadi benang hifa
yang baru.
Catatan: Di dalam askus terdapat 8 buah spora karena 2 inti
diploid melakukan pembelahan meiosis menghasilkan 4 inti haploid. Setiap
haploidakan membelah secara mitosis sehingga setiap askus terdiri dari 8 buah
spora
Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual adalah proses reproduksi dimana
keturunan timbul dari orangtua tunggal, dan mewarisi gen dari satu orang tua.
Aseksual adalah reproduksi yang tidak melibatkan meiosis, ploidi pengurangan,
atau fertilisasi. Sebuah definisi yang lebih ketat adalah agamogenesis yang
adalah reproduksi tanpa fusi gamet. Reproduksi aseksual adalah bentuk
reproduksi organisme bersel tunggal seperti archaea, bakteri, dan protista.
Banyak tanaman dan jamur bereproduksi secara aseksual juga.
Sementara semua prokariota bereproduksi secara aseksual
(tanpa pembentukan dan fusi gamet), mekanisme transfer gen lateral yang seperti
konjugasi, transformasi, dan transduksi kadang-kadang disamakan dengan
reproduksi seksual. Kurang lengkapnya reproduksi seksual relatif jarang terjadi
di antara organisme multiseluler, terutama hewan.
Hal ini tidak sepenuhnya mengerti mengapa kemampuan untuk
bereproduksi secara seksual begitu umum di antara mereka. Hipotesis saat ini
menunjukkan bahwa reproduksi aseksual mungkin memiliki manfaat jangka pendek
ketika pertumbuhan penduduk yang cepat adalah penting atau dalam lingkungan
yang stabil, sedangkan reproduksi seksual menawarkan keuntungan bersih dengan
generasi yang lebih cepat memungkinkan keragaman genetik, memungkinkan adaptasi
terhadap perubahan lingkungan. Kendala perkembangan mungkin mendasari mengapa
beberapa hewan telah melepaskan reproduksi seksual sepenuhnya dalam siklus
hidup mereka.
Reproduksi aseksual misalnya Membelah diri, Tunas
(Reproduksi), Reproduksi vegetatif, Fragmentasi, Sporogenesis, Partenogenesis,
dan Apomiksis.
contoh reproduksi pada tanaman Sarcoscypha coccinea
Sarcoscypha coccinea
Dilakukan dengan membentuk kuncup. Kuncup terbentuk pada sel
induk yang kemudian lepas. kadang-kadang kuncup tetap melekat pada induk selnya
membentuk rantai sel yang disebut hifasemu atau pseudohifa
SUMBER
http://id.wikipedia.org/wiki/Reproduksi
http://id.wikipedia.org/wiki/Ascomycota#Reproduksi_Seksual
http://biologimediacentre.com/sistem-reproduksi-1-reproduksi-pada-hewan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Reproduksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar