PEMAHAMAN TENTANG HUBUNGAN KEGELISAHAN DENGAN PENGHARAPAN
Pengertian Kegelisahan
:
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang memiliki arti
tidak tenteram hatinya atau merasa khawatir , tidak tenang, tidak sabar serta
cemas. Kegelisahan juga dapat dikatakan sebagai hal yang menggambarkan
seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, ia selalu merasa khawatir
dan tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar atau selalu merasa cemas
dalam hidupnya.
Pengertian Harapan :
Harapan adalah keyakinan emosional pada kemungkinan hasil
positif yang berhubungan dengan kejadian dan keadaan hidup. Harapan membutuhkan
tingkat ketekunan yaitu percaya bahwa sesuatu itu mungkin terjadi bahkan ketika
ada indikasi sebaliknya. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa
harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada
Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh.
A. CONTOH HUBUNGAN
KEGELISAHAN DAN PENGHARAPAN
Secara lentur, kegelisahan bisa dikatakan sebagai rasa tidak
tenteram, rasa selalu khawatir, rasa tidak tenang, rasa tidak sabar, cemas, dan
semacamnya. Yang jelas kegelisahan berkaitan dengan rasa yang berkembang dalam
diri manusia.
Dari penjelasan diatas kita dapat memahami bahwa kegelisahan
merupakan bagian hidup manusia. Tiap manusia dengan tidak mempedulikan latar
belakang dan kemampuannya, pasti akan mengalami kegelisahan, entah sebentar
atau lama, relative ringan atau berat. Yang demikian ini boleh jadi sangat
wajar mengingat manusia memiliki hati dan perasaan.
Sebagai fenomena yang universal, artinya mampu mendera
manusia yang manapun juga, kegelisahan itu bisa muncul lantaran faktorpenyebab
yang berbeda-beda. Dengan meminjam teori Sigmund Freud, kendatipunia secara
khusus berbicara tentang kecemasan, kita bisa melihat adanya tiga macam kegelisahan,
yaitu obyektif, neurotik, dan moral. Yang pertama obyektif, bersumber pada
sesuatu kekuatan yang ada diluar diri manusia. Kegelisahan semacam ini bisa
muncul dari antisipasi seseorang, dengan berdasar kepada pengalaman perasaannya,
terhadap kemungkinan adanya bahaya yang mengganggu dirinya.
B. CONTOH KASUS YANG DIAMBIL
Seniman memandang alam berbeda dengan pandangan seseorang
yang bukan seniman. Kadang-kadang satu hal yang sepele menurut orang biasa,
tetapi lewat garapan imajinasi seorang seniman sesuatu tadi menjadi lebih
berarti. Namun demikian satu hal tidak bisa dipungkiri bahwa setiap seniman
adalah seorang pencari yang tak pernah ketemu, atau seperti seseorang pejalan
yang tak pernah sampai. Dalam pencarian itu ia gelisah mencari dan terus
mencari. Ia mencari kedalam alam fisik, dan terutama kedalam alam rohani. Ia
merambah waktu dan jaman. Dan ia membuka simpul-simpul kerahasiaan. Seperti
manusia umumnya, seniman pun ditengah pencariaannya merasa gelisah. Merasa
adanya ketidaktenangan ditengah pencariaannya selalu merasa gelisah. Merasa
adanya ketidaktenangan ditenga ketenangan yang dicarinya. Ini bisa dimengerti
mengingat seniman bagaimanapun adalah bagian dari masyarakat yang juga
memikirkan situasi masyarakat sekitarnya.
Kesabaran amat penting guna mencar ketentraman batin. Sabar
diperlukan dalam menghadapi berbagai cobaan serta hal-hal yang tidak
menyenangkan. Untuk memperoleh sifat sabar itu diperlukan latihan dan
pembiasaan, serta perlu dukungan permohonan Allah.
Freud, sebagaimana disinggung diatas, melihat kondisi
obyektif yang ada disekitar manusia bisa menjadi penyebab kegelisahannya. Dalam
dunia seni dan sastra,suatu kondisi obyektif tidak hanya berpengaruh terhadap
pesan-pesan yang ingin disampaikan seseorang melaui karya-karya seni dan
sastranya. Akan tetapi lebih luas dari itu bahkan kondisi-kodisi tertentu ikut
berpengaruh terhadap proses kreatifitas sang seniman.
http://www.gunadarma.ac.id
http://www.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar