Kamis, 30 Oktober 2014

PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM LINGKUP INTRAPERSONAL

Tabel Tim Penyusun
No
NPM
Nama
Kinerja
Link
1
11513472
ASYIFA ALAFI ANDARI ARYA
Seberapa sering
2
12513852
ELAN HANDAYANA
Sejarah
3
13513982
HAWA ANINDITA BUDIARGA
Contoh - contoh
4
15513286
MARIA THAHERA
Bagaimana
5
16513753
OCTAVIA PURI LESTARI
Pengertian
6
16513626
NUR RASIANA PUTRI
Tujuan

Aspek Demografis dari Individu Pengguna Internet, Pengaruh SES dalam Interaksi Manusia dan Internet

Dewasa ini kita telah masuk ke dalam era cyber, dimana otak manusia terus berkembang serta menyempurnakan teknologi. Jika dilihat dari sejarah internet dahulu hanya untuk kepentingan militer saja dan bukan untuk komersil. Namun, masuk ke era selanjutnya yaitu penggunaan internet di institusi pendidikan merubah pola fikir manusia yang secara keseluruhan masuk kedalam era komersial, seperti era yang sekarang. Internet telah merubah cara interaksi kita terhadap informasi, bisnis, ekonomi, sosial budaya, dan lain-lain. Internet telah menjadi sasaran utama pencarian seuatu, seperti engine search terbesar adalah google. Kita dapat mencari informasi tanpa adanya batasan waktu, tidak seperti media lainnya. Aspek demografi merupakan salah satu faktor yang mampu mempengaruhi perilaku konsumen untuk mengambil keputusan dalam pembelian, termasuk juga perilaku penggunaan internet.
Adapun penghasilan keluarga menurut Aisyen (2010) merupakan salah satu tema penting dalam mengelola keuangan keluarga, karena besarnya uang masuk akan mempengaruhi besarnya uang yang akan di keluarkan. Penghasilan adalah gaji tetap yang diterima setiap bulan. Penghasilan akan erat kaitannya dengan kemampuan orang untuk memenuhi kebutuhan gizi, perumahan yang sehat, pakaian dan kebutuhan lain yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan.
Data demografis adalah suatu deskripsi mengenai gambaran karakteristik penggunaan Internet yang meliputi tingkat usia, jenis kelamin, tingkatan pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan pengguna. Dari karakter tersebut, saya akan memaparkan tentang faktor tingkat pendapatan pengguna atau status sosial ekonomi (SES) pengguna internet.
Tingkat pendapatan di Indonesia sangat berpengaruh terhadap pengaksesan internet karena mahalnya biaya akses (Suhardiman, 2002). Hal ini disebabkan oleh :
1.      Kebutuhan akan penetrasi sambungan jaringan telepon masih rendah.
2.     Distribusi sambungan akses internet tidak merata di seluruh wilayah Indonesia karena sistem distribusi jaringan akses internet masih terpusat pada kota besar saja.
3.     Masih mahalnya sewa transponder satelit untuk melakukan akses internet sebagai tulang punggung back bond untuk mempercepat akses internet yang mempunyai respon sangat tinggi.
Tingkat pendapatan memiliki pengaruh yang besar dalam penggunaan internet di dunia. Dengan berkembangnya internet, juga berpengaruh terhadap kondisi perekonomian individu maupun suatu negara. Semakin kuat kondisi perekonomian dan status sosial individu maupun negara, maka tingkat penetrasi pengguna jasa internet semakin meningkat yang akhirnya dapat menekan biaya pemakaian internet. Tingkat pendapatan di Indonesia sangat berpengaruh terhadap pengaksesan internet karena mahalnya biaya akses (Suhardiman, 2002). Pengguna yang aktif menggunakan internet secara 24 jam non-stop. Pengguna dapat mengaksesan internet secara rutin untuk memenuhi kebutuhan, misalnya : mencari informasi, membantu pekerjaan, melakukan komunikasi secara Chatting, berkirim surat elektronis (e-mail), dan lain sebagainya. Sedangkan pengguna yang pasif adalah pengguna yang hanya menggunakan sarana internet pada saat-saat tertentu saja. 
Pada usia 17-29 tahun adalah tahap yang paling banyak penggunaan internetnya. Pada usia tersebut tingkat on-line sebuah aplikasi di internet lebih banyak karena pada usia tersebut waktu luang untuk bersosialisasi sangat sedikit. Dikarenakan egosentrisme yang masih tinggi dan individualisme menuntut mereka untuk berinteraksi di sosial media ketimbang di dunia nyata. Dilihat dari segi pendidikan, tingkat sarjana merupakan pengguna terbanyak, disusul SLTA dan masyarakat umum yang tidak terlalu mementingkan sebuah informasi. Jika dilihat dari pekerjaannya, maka karyawan lebih sering menggunakan internet, karena mobilitas mereka yang padat dan untuk mencari rekan bisnis dan juga mencari informasi untuk membantu pekerjaannya. Pelajar atau mahasiswa adalah pengguna terbanyak internet saat ini, karena sumber informasi yang banyak dan tanpa adanya batasan waktu ada di jaringan internet.

Referensi:

11 komentar:

  1. materi yang kalian posting lengkap dan bisa membantu yang lain :)

    BalasHapus
  2. Materi nya lengkap dan mudah di pahami

    BalasHapus
  3. Interaksi Manusia dalam Internet apakah sangat membantu?adakah nilai positif dan negatifnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setiap apa yang di lakukan manusia pasti ada nilai negatif dan positifnya. Internet sangat membantu apabila di gunakan dengan baik sebagai mana fungsinya. Positifnya bisa berinteraksi dengan orang orang lain. Bisa memperluas interaksi juga. Tapi negatifnya banyak yang menyalah gunakan internet untuk hal yang tidak baik.

      Hapus
  4. jika sudah terlalu banyak memperhatikan sosmed, bagaimana dengan lingkungan sekitar apakaah efek dari terlalu sering menggunakan sosmed ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya mereka yang terlalu sering menggunakan sosmed akan kecanduan dengan sosmed tersebut. Efek nya mereka akan lebih brani bertindak di sosmed dari pada di lingkungan. Mereka juga akan kurang bersosial di lingkungannya. :)

      Hapus
  5. Jika internet dapat membantu seseorang dalam melakukan segala hal, apa kah menurut anda internet dapat membuat seseorang menjadi malas berpikir dalam melakukan sesuatu ? Karena sekarang ini kebanyakan orang mencari semua informasi ada pada di internet. Jika iya tolong jelaskan jika tidak tolong berikan alasannya. Terima Kasih

    BalasHapus
  6. terus bagaimana cara mereka memperbaiki kecanduan sosmed tersebut ?
    terimakasih asyifaaaa atas jawabannya :)

    BalasHapus
  7. ngkat pendapatan di Indonesia sangat berpengaruh terhadap pengaksesan internet karena mahalnya biaya akses (Suhardiman, 2002). Hal ini disebabkan oleh :
    1. Kebutuhan akan penetrasi sambungan jaringan telepon masih rendah.
    2. Distribusi sambungan akses internet tidak merata di seluruh wilayah Indonesia karena sistem distribusi jaringan akses internet masih terpusat pada kota besar saja.
    3. Masih mahalnya sewa transponder satelit untuk melakukan akses internet sebagai tulang punggung back bond untuk mempercepat akses internet yang mempunyai respon sangat tinggi.
    --------------------
    Sekarang (2014) ini, layanan internet sudah lebih mudah diakses dan lebih murah dalam segi biayanya. Apakah pendapatan suatu negara masih sangat berpengaruh? kalau iya, kenapa?

    BalasHapus