Tabel Tim Penyusun
No
|
NPM
|
Nama
|
Kinerja
|
Link
|
1
|
11513472
|
ASYIFA
ALAFI ANDARI ARYA
|
Seberapa sering
|
|
2
|
12513852
|
ELAN
HANDAYANA
|
Sejarah
|
|
3
|
13513982
|
HAWA
ANINDITA BUDIARGA
|
Contoh - contoh
|
|
4
|
15513286
|
MARIA
THAHERA
|
Bagaimana
|
|
5
|
16513753
|
OCTAVIA
PURI LESTARI
|
Pengertian
|
|
6
|
16513626
|
NUR
RASIANA PUTRI
|
Tujuan
|
Aspek
Demografis dari Individu Pengguna Internet, Pengaruh SES dalam Interaksi
Manusia dan Internet
Dewasa ini kita
telah masuk ke dalam era cyber, dimana otak manusia terus berkembang serta
menyempurnakan teknologi. Jika dilihat dari sejarah internet dahulu hanya untuk
kepentingan militer saja dan bukan untuk komersil. Namun, masuk ke era
selanjutnya yaitu penggunaan internet di institusi pendidikan merubah pola
fikir manusia yang secara keseluruhan masuk kedalam era komersial, seperti era
yang sekarang. Internet telah merubah cara interaksi kita terhadap informasi,
bisnis, ekonomi, sosial budaya, dan lain-lain. Internet telah menjadi sasaran
utama pencarian seuatu, seperti engine search terbesar adalah google. Kita
dapat mencari informasi tanpa adanya batasan waktu, tidak seperti media
lainnya. Aspek demografi merupakan
salah satu faktor yang mampu mempengaruhi perilaku konsumen untuk mengambil
keputusan dalam pembelian, termasuk juga perilaku penggunaan internet.
Adapun penghasilan keluarga menurut
Aisyen (2010) merupakan salah satu tema penting dalam mengelola keuangan
keluarga, karena besarnya uang masuk akan mempengaruhi besarnya uang yang akan
di keluarkan. Penghasilan adalah gaji tetap yang diterima setiap bulan.
Penghasilan akan erat kaitannya dengan kemampuan orang untuk memenuhi kebutuhan
gizi, perumahan yang sehat, pakaian dan kebutuhan lain yang berkaitan dengan
pemeliharaan kesehatan.
Data demografis adalah suatu deskripsi
mengenai gambaran karakteristik penggunaan Internet yang meliputi tingkat usia,
jenis kelamin, tingkatan pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan
pengguna. Dari karakter tersebut, saya akan memaparkan tentang faktor tingkat pendapatan pengguna atau
status sosial ekonomi (SES) pengguna internet.
Tingkat pendapatan di Indonesia sangat
berpengaruh terhadap pengaksesan internet karena mahalnya biaya akses
(Suhardiman, 2002). Hal ini disebabkan oleh :
1.
Kebutuhan
akan penetrasi sambungan jaringan telepon masih rendah.
2.
Distribusi
sambungan akses internet tidak merata di seluruh wilayah Indonesia karena
sistem distribusi jaringan akses internet masih terpusat pada kota besar saja.
3.
Masih
mahalnya sewa transponder satelit untuk melakukan akses internet sebagai tulang
punggung back bond untuk mempercepat akses internet yang mempunyai respon
sangat tinggi.
Tingkat pendapatan memiliki
pengaruh yang besar dalam penggunaan internet di dunia. Dengan berkembangnya
internet, juga berpengaruh terhadap kondisi perekonomian individu maupun suatu
negara. Semakin kuat kondisi perekonomian dan status sosial individu maupun
negara, maka tingkat penetrasi pengguna jasa internet semakin meningkat yang
akhirnya dapat menekan biaya pemakaian internet. Tingkat pendapatan di Indonesia sangat berpengaruh terhadap pengaksesan
internet karena mahalnya biaya akses (Suhardiman, 2002). Pengguna yang aktif
menggunakan internet secara 24 jam non-stop. Pengguna dapat mengaksesan
internet secara rutin untuk memenuhi kebutuhan, misalnya : mencari informasi,
membantu pekerjaan, melakukan komunikasi secara Chatting, berkirim surat
elektronis (e-mail), dan lain sebagainya. Sedangkan pengguna yang pasif adalah
pengguna yang hanya menggunakan sarana internet pada saat-saat tertentu
saja.
Pada usia 17-29
tahun adalah tahap yang paling banyak penggunaan internetnya. Pada usia
tersebut tingkat on-line sebuah aplikasi di internet lebih banyak karena pada
usia tersebut waktu luang untuk bersosialisasi sangat sedikit. Dikarenakan
egosentrisme yang masih tinggi dan individualisme menuntut mereka untuk
berinteraksi di sosial media ketimbang di dunia nyata. Dilihat dari segi pendidikan, tingkat sarjana merupakan
pengguna terbanyak, disusul SLTA dan masyarakat umum yang tidak terlalu
mementingkan sebuah informasi. Jika dilihat dari pekerjaannya, maka karyawan
lebih sering menggunakan internet, karena mobilitas mereka yang padat dan untuk
mencari rekan bisnis dan juga mencari informasi untuk membantu pekerjaannya.
Pelajar atau mahasiswa adalah pengguna terbanyak internet saat ini, karena
sumber informasi yang banyak dan tanpa adanya batasan waktu ada di jaringan
internet.
Referensi:
materi yang kalian posting lengkap dan bisa membantu yang lain :)
BalasHapusTrimakasiih uzlah. :)
HapusMateri nya lengkap dan mudah di pahami
BalasHapusTrimakasiih sabet. :)
HapusInteraksi Manusia dalam Internet apakah sangat membantu?adakah nilai positif dan negatifnya?
BalasHapusSetiap apa yang di lakukan manusia pasti ada nilai negatif dan positifnya. Internet sangat membantu apabila di gunakan dengan baik sebagai mana fungsinya. Positifnya bisa berinteraksi dengan orang orang lain. Bisa memperluas interaksi juga. Tapi negatifnya banyak yang menyalah gunakan internet untuk hal yang tidak baik.
Hapusjika sudah terlalu banyak memperhatikan sosmed, bagaimana dengan lingkungan sekitar apakaah efek dari terlalu sering menggunakan sosmed ??
BalasHapusBiasanya mereka yang terlalu sering menggunakan sosmed akan kecanduan dengan sosmed tersebut. Efek nya mereka akan lebih brani bertindak di sosmed dari pada di lingkungan. Mereka juga akan kurang bersosial di lingkungannya. :)
HapusJika internet dapat membantu seseorang dalam melakukan segala hal, apa kah menurut anda internet dapat membuat seseorang menjadi malas berpikir dalam melakukan sesuatu ? Karena sekarang ini kebanyakan orang mencari semua informasi ada pada di internet. Jika iya tolong jelaskan jika tidak tolong berikan alasannya. Terima Kasih
BalasHapusterus bagaimana cara mereka memperbaiki kecanduan sosmed tersebut ?
BalasHapusterimakasih asyifaaaa atas jawabannya :)
ngkat pendapatan di Indonesia sangat berpengaruh terhadap pengaksesan internet karena mahalnya biaya akses (Suhardiman, 2002). Hal ini disebabkan oleh :
BalasHapus1. Kebutuhan akan penetrasi sambungan jaringan telepon masih rendah.
2. Distribusi sambungan akses internet tidak merata di seluruh wilayah Indonesia karena sistem distribusi jaringan akses internet masih terpusat pada kota besar saja.
3. Masih mahalnya sewa transponder satelit untuk melakukan akses internet sebagai tulang punggung back bond untuk mempercepat akses internet yang mempunyai respon sangat tinggi.
--------------------
Sekarang (2014) ini, layanan internet sudah lebih mudah diakses dan lebih murah dalam segi biayanya. Apakah pendapatan suatu negara masih sangat berpengaruh? kalau iya, kenapa?