Minggu ke-2
METODE ILMIAH
1.
Membedakan cara memperoleh
pengetahuan yang tidak ilmiah dengan yang ilmiah
Pengetahuan tidak ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan
dikembangkan secara sistematik terhadap kemampuan diri manusia ataupun terhadap
ide di dalam pikiran manusia secara deduktif dan analitik. Misalnya, pencak
silat, bela diri, kebatinan, matematika, dan sebagainya. Sedangkan, pengetahuan
ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah atau
memikirkan realita yang berasal dari luar diri manusia secara ilmiah, yakni
dengan menerapkan metode ilmiah. Misalnya, kumpulan pengetahuan mengenai suatu
hal tertentu (objek/lapangan) yang merupakan kesatuan yang sistematis dan
memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggung jawabkan dengan
menunjukkan sebab-sebab hal/kejadian itu. Oleh karena itu cara memperoleh
pengetahuan ilmiah atau sains sudah jelas berbeda.
2.
Langkah-langkah operasional Metode
Ilmiah
Pengetahuan diperoleh dengan berbagai cara :
Prasangka : yaitu suatu anggapan benar padahal baru merupakan
kemungkinan benar atau kadang-kadang, malah tidak mungkin benar.
Intuisi : yaitu suatu pendapat seseorang yang diangkat dari
perbendaharaan pengetahuannya terdahulu melalui proses yang tidak disadari.
Trial and error : yaitu metode coba-coba atau
untung-untungan.
Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah bila pengetahuan itu
memenuhi 4 syarat :
a) Objektif : artinya pengetahuan itu
sesuai dengan objeknya yaitu bahwa kesesuaian atau dibuktikan dengan hasil
pengindraan atau empiri
b) Metodik : artinya pengetahuan itu
diperoleh dengan menggunakan cara cara tertentu yang teratur dan terkontrol.
c) Sistematik : pengetahuan ilmiah itu
tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lainnya
saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu
kesatuan yang utuh.
Langkah langkah operasional metode ilmiah
Perumusan masalah : yang dimaksud dengan masalah disini
adalah merupakan pertanyaan apa, mengapa, ataupun bagaimana tentang objek yang
diteliti.
Penyusunan hipotesis : yang dimaksud dengan hipotesis adalah
suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk
memecahkan masalah yang di tetapkan. Dengan kata lain hipotesis merupakan
dugaan yang tentu saja di dukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga
dapat di pandang sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang harus di uji
kebenarannya dalam suatu observasi atau eksperimentasi.
Pengujian hipotesis : yaitu berbagai usaha pengumpulan
fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapat
memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut
atau tidak. Fakta-fakta ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung dengan
mata atau teleskop atau dapat juga melalui uji coba atau eksperimentasi.
Kemudian fakta-fakta itu dikumpulkan melalui pengindraan.
Penarikan kesimpulan : penarikan kesimpulan ini didasarkan
atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta. Untuk melihat untuk apakah hipotesis
yang diajukan itu diterima atau tidak. Hipotesis itu dapat diterima apabila
fakta-fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta-fakta
tidak mendukung makan hipotesis akan ditolak. Hipotesis yang diterima merupakan
suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah dan merupakan
bagian dari ilmu pengetahuan.
3.
Keunggulan dan keterbatasan serta
peranan metode ilmiah dalam perkembangan ilmu pengetahuan
Keunggulan metode ilmiah, antara lain : mencintai kebenaran yang objektif
dan bersikap adil, kebenaran ilmu yang absolute sehingga dapat dicari terus
menerus, mengurangi kepercayaan pada tahayul, astrologi maupun peruntungan, dan
lain-lain. Sedangkan keterbatasan metode ilmiah adalah ketidak sanggupannya
menjangkau untuk menguji adanya Tuhan membuat kesimpulan yang berkenaan dengan
baik buruk atau system nilai dan juga tidak dapat menjangkau tentang seni dan
keindahan.
Sumber : Massofa.wordpress.com-google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar