Minggu ke-1
PENGERTIAN DAN TUJUAN MEMPELAJARI ILMU ALAMIAH DASAR
Pengertian Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu Alamiah Dasar berasal dari 3 suku kata. Ilmu artinya
bagian dari ilmu pengetahuan manusia. Alamiah artinya terjadi dengan sendirinya
dan Dasar artinya permulaan suatu bentuk. Istilah ini berasal dari Eropa
Daratan (Belanda, Jerman, Inggris, dan Amerika) yang mana istilah ini masuk ke
Indonesia pada zaman yang berbeda-beda. Ilmu Alamiah dapat dilihat dalam arti
luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas ilmu mencakup semua pengetahua,
termasuk matematika dan filsafat. Sedangkan dalam arti sempit ilmu mencakup
pengetahuan deskriptif saja, diluar itu adalah non ilmiah.
Ilmu alamiah dasar dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan
alam (natural science) yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta
sehingga terbentuklah konsep dan prinsip. Ilmu alamiah dasar hanya mengkaji
konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang bersifat esensial, contohnya
seperti Biologi, Fisika, dan Kimia. Ketiga ilmu tersebut juga memiliki turunan
lagi.
Ilmu alamiah dasar merupakan disiplin ilmu yang dapat berubah
sesuai kemajuan peradaban manusia. Menurut Abdullah Aly dan Eny Rahma “Ilmu
Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam
bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan teknologi” yang pembahasannya mencakup
pengenalan IPA dan ruang lingkupnya, perkembangan teknologi dan dampaknya,
serta hubungannya dengan kelangsungan hidup manusia.
Bagian-bagian Ilmu Alamiah Dasar meliputi penciptaan manusia yang
telah diberikan akal untuk berfikir, lahirnya ilmu alamiah, keterbatasan ilmu
alamiah, pembagian ilmu pengetahuan dsb. Berikut pemaparannya.
1. Manusia
Manusia adalah makhluk yang lemah dibandingkan dengan makhluk
lain. Namun dengan akal budinya serta kemauan yang kuat manusia dapat
mengembangkan kemampuan dan teknologi. Dengan ilmu pengetahuan, manusia bisa
hidup lebih baik lagi. Manusia adalah sebaik-baiknya makhluk yang diciptakan
oleh Allah.
2. Lahirnya Ilmu Alamiah
Panca indera akan memberikan tanggapan terhadap semua
rangsangan dimana tanggapan itu menjadi sebuah pengalaman. Pengalaman merupakan
salah satunya alasan terbentuknya pengetahuan yakni kumpulan fakta-fakta yang
pernah terjadi.
3. Keterbatasan Ilmu Alamiah
Bidang ilmu alamiah yang menentukan ilmu alamiah adalah
metode ilmiah. Tujuan ilmu alamiah adalah membetuk dan menggunakan teori. Ilmu
alamiah tidak menentukan moral atau nialai suatu keputusan. Manusialah yang
menilai apakah ilmu yang dipakainya baik atau buruk.
4. Pembagian Ilmu Pengetahuan
A. Ilmu Pengetahuan Sosial
Adalah sebuah ilmu yang
membahas hubungan antara manusia denga manusia lainnya sebagai makhluk sosial.
Dimana makhluk sosial tidak terlepas dari makhluk hidup yang tertinggal di
sekitarnya, sehingga timbullah hubungan timbal balik antara satu dengan yang
lainnya.
B. Ilmu Pengetahuan Alam
Adalah sebuah ilmu yang
membahas tentang alam semesta, jagat raya, dan seluruh isinya. Ilmu ini juga
membahas tentang bagaimana penciptaannya dan teori-teori yang mendukung yang
dapat dibuktikan kebenarannya.
C. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Ilmu pengetahuan bumi
adalah sebuah ilmu yang membahas tentang bumi dan isinya. Antariksa adalah
ruang angkasa yang didalamnya terdapat benda-benda langit.
·
Tujuan mempelajari Ilmu Alamiah Dasar
Tujuan mempelajari Ilmu Alamiah Dasar dalam Instruksional
Umum adalah agar dapat memahami perkembangan manusia terhadap gejala-gejala
alam hingga terwujudnya metode ilmiah yang merupakan ciri khusus dari Ilmu
Pengetahuan Alam, adapun tujuan mempelajari Ilmu Alamiah Dasar dalam Instruksional
khusus adalah agar dapat menjelaskan perkembangan naluri kehidupan manusia,
dapat menjelaskan perkembangan alam pikir manusia dalam memenuhi kebutuhan
terhadap rasa ingin tahunya, serta dapat memberi alasan yang diterima mitos
dalam kehidupan masyarakat. Tujuan dari Ilmu Alamiah Dasar itu sendiri adalah
memberikan konsep dan gambaran mengenai ilmu pengetahuan alam kepada manusia
supaya mereka mengenal dan lebih mengetahui tentang alam semesta ini.
·
Fungsi mempelajari Ilmu Alamiah Dasar
Fungsi mempelajari ilmu alamiah dasar antara lain, yaitu;
1. Memberi wawasan kepada mahasiswa
tentang konsep-konsep alam agar dapat peka
2. Tanggap terhadap masalah-masalah alam
yang ada disekitarnya serta dapat bertanggung jawab terhadap berbagai masalah
alam didalam masyarakat sebagai agen perubahan.
3. Dapat mengembangkan apresiasi IPA dan
teknologi kepada mahasiswa serta dapat mendorong.
4. Mengembangkan kemanfaatan Ilmu
Alamiah Dasar (Basic natural science) pada perkembangan diri, ilmu, dan profesi
pada mahasiswa.
PERKEMBANGAN
ALAM PIKIRAN MANUSIA
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan
yang paling sempurna dalam persaingan hidup di muka bumi ini. Meski banyak
keterbatasan fisik, seperti diantaranya : ukuran, kekuatan, kecepatan, dan
panca indera. Keberhasilan tersebut disebabkan karena manusia memiliki akal
yang lebih baik daripada makhluk
lainnya, yang memungkinkan manusia lebih mudah untuk beradaptasi dengan
lingkungan sekitarnya. Karena itu alam pikir manusia dapat berkembang dengan
kemampuan berfikir dan bernalar manusia, akal serta nuraninya yang memungkinkan
untuk selalu berbuat lebih baik lagi dan bijaksana untuk dirinya maupun
lingkungan sekitarnya. Pengetahuan yang terkumpul dan semakin maju menyebabkan
rasa ingin tahu manusia semakin berkembang. Rasa ingin tahu pada manusia ini
menyebabkan pengetahuan mereka dapat berkembang setiap hari, mereka mengamati
benda-benda dan peristiwa yang terjadi di alam sekitarnya. Manusia tidak akan
pernah merasa puas jika belum memperoleh jawaban mengenai apa yang diamatinya.
Manusia merupakan makhluk hidup yang berakal serta mempunyai
derajat yang tertinggi bila dibandingkan dengan hewan atau makhluk lainnya.
Rasa ingin tahu yang terdapat pada manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka
menjadi berkembang. Dan dengan sifat keingintahuan manusia yang besar, manusia
selalu berusaha mencari keterangan tentang fenomena alam dan
pengetahuan-pengetahuan yang sangat banyak, mungkin karena itulah secara tidak
langsung alam pikiran manusia dapat berkembang. Dan mungkin karena teknologi
juga yang semakin berkembang sesuai zamannya, sehingga sejalan dengan cara
berfikir manusia yang memudahkan manusia untuk mencari informasi dan ilmu
pengetahuan yang sangat bayak, sehingga membuat alam pikir manusia semakin
berkembang lagi. Manusia secara terus menerus selalu mengembangkan
pengetahuannya. Mereka mengembangkan pengetahuan tidak hanya sekedar untuk
memenuhi kebutuhan yang menyangkut kelangsungan hidupnya saja. Mereka juga
berusaha untuk mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Perkembangan
pengetahuan pada manusia juga didukung oleh adanya sifat manusia yang ingin
maju, sifat manusia yang selalu tidak puas dan sifat manusia yang lebih baik.
Mereka selalu berusaha mengerti dan memperoleh pengetahuan yang lebih banyak. Dengan
demikian, akumulasi pengetahuan akan berlangsung lebih cepat. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa bagaimana alam pikiran manusia dapat berkembang karena dengan
kemampuan manusia untuk berfikir dan bernalar serta sifat keingintahuan manusia
yang sangat besar.
Dengan kemampuan berfikir dan
bernalar, disertai akal serta nuraninya memungkinkan manusia untuk selalu
berbuat lebih baik dan bijaksana untuk dirinya sendiri maupun lingkungannya,
berbeda dengan hewan, hewan juga mempunyai “rasa ingin tahu” akan tetapi tidak
berkembang atau disebut “idle curiousity” atau “instinct”. Segala aktivitasnya didorong oleh instink itu
dengan tujuan untuk melestarikan hidupnya. Untuk itulah mereka mencari makan,
melindungi diri dan berkembang biak. Ada dua macam perkembangan alam pikiran
manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir
hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia sejak zaman purba hingga dewasa
ini. Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang berkembang. Gabungan dari segala
yang mereka dapat dari usahanya mendapatkan jawaban dari keingintahuannya itu
merupakan pengetahuannya. Pengetahuan manusia selalu berkembang. Ia selalu
tidak puas dengan fakta tetapi ingin tahu juga tentang “apa”, “bagaimana” dan
“mengapa”. Berlandaskan pada pengetahuan tentang beberapa rahasia alam yang
diperolehnya, manusia kemudian berusaha untuk menguasai dan memanfaatkan
pengetahuannya untuk memperbaiki kualitas dan pemenuhan kebutuhan hidupnya.
MITOS, PENALARAN DAN CARA MEMPEROLEH
PENGETAHUAN
·
Pengertian
Mitos, Legenda dan Cerita Rakyat
1. MITOS
Mitos adalah tradisi lisan yang terbentuk di suatu masyarakat.
Mitos memiliki asal kata dari bahasa Yunani yang artinya sesuatu yang
diungkapkan. Secara pengertian mitos adalah cerita yang bersifat simbolik yang
mengisahkan serangkaian cerita nyata atau imajiner. Di dalam mitos bisa berisi
asal usul alam semesta, dewa-dewa, supranatural, pahlawan manusia atau
masyarakat tertentu yang mana memiliki tujuan untuk meneruskan dan menstabilkan
kebudayaan, memberikan petunjuk hidup, melegalisir aktivitas kebudayaan,
pemberian makna hidup dan pemberian model pengetahuan untuk menjelaskan hal-hal
yang sulit dijelaskan dengan akal pikiran. Contoh : cerita terjadinya mado-mado
atau marga di Nias (Sumatra Utara), cerita barong di Bali, Cerita Nyai Roro
Kidul (Ratu Laut Selatan), cerita Joko Tarub, dll
2. LEGENDA
Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yag
empunya cerita sebagai suatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda
seringkali dipandang sebagai sejarah kolektif (folkstory).
Walaupun demikian, karena tidak tertulis maka kisah tersebut
telah mengalami distorsi sehingga seringkali jauh berbeda dengan kisah aslinya.
Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk
merekonstruksi sejarah maka legenda harus bersih dari unsur-unsur yang
mengandung sifat-sifat folklor.
Jan Harold Brunvand menggolongkan legenda menjadi empat
kelompok, yaitu legenda keagamaan (religious legends), legenda alam gaib
(supernatural legends), legenda perseorangan (personal legends), legenda
setempat (local legends).
a. Legenda Keagamaan
Legenda keagamaan adalah
legenda orang-orang yang dianggap suci atau saleh. Karya semacam itu termasuk
folklor karena versi asalnya masih tetap hidup di kalangan masyarakat sebagai
tradisi lisan. Di Jawa hagiografi menceritakan riwayat hidup para wali penyebar
agama islam pada masa yang paling awal. Salah satu contohnya adalah legenda
Wali Sembilan (Wali Songo) mereka adalah Mau-lana Malik Ibrahim, Sunan Ampel,
Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan kudus, Sunan
Muria, dan Sunan Gunung Jati. Selain
sembilan wali tersebut, di Jawa masih banyak wali-wali lain. Legenda tentang
mereka mudah dikenali sebab makam-makamnya diziarahi pada peringatan
kematiannya (haul) yang disebut keramat atau punden. Para juru kunci itu pada
umumnya, dapat menceritakan legenda orang sucinya. D.A. Rinkes dalam bukunya
berjudul De Heiligen van Java (orang-orang saleh dari Jawa) menyebutkan
beberapa wali lain di antaranya: Syeh Abdul Muhyi, Syeh Siti Jenar, Sunan
Geseng, Ki Pandan Arang, dan Pangeran Panggung, Syeh Abdul Qodir Jaelani, dll.
b. Legenda Alam Gaib
Legenda semacam ini
biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami
seseorang. Fungsi legenda semacam ini adalah untuk meneguhkan kebenaran
“takhayul” atau kepercayaan rakyat. Contohnya yaitu kepercayaan terhadap adanya
hantu, setan, dll.
c. Legenda Perseorangan
Legenda perseorangan
merupakan cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap benar-benar
terjadi. Di Indonesia legenda semacam ini banyak sekali. Di Jawa Timur yang
paling terkenal prosa rakyat itu sudah diubah sedemikian rupa dengan rumus
cerita tokoh-tokoh rakyat tradisional. Suatu jenis legenda perseorangan
mengenai perampok seperti Robin Hood, yang merampok penguasa korup atau orang
kaya untuk didermakan kepada rakyat miskin. Legenda semacam ini di Jakarta pada
“tempo doeloe” adalah kisah petualangan “Si Pitung”
d. Legenda Setempat
Legenda setempat adalah cerita yang
berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat dan bentuk topografi, yaitu bentuk
permukaan suatu tempat, berbukit-bukit, berjurang dan sebagainya. Legenda
setempat yang berhubungan dengan nama suatu tempat misalnya, legenda kuningan.
Kuningan adalah nama suatu kota kecil yang terletak di lereng Gunung Ceramai,
di sebelah Selatan kota Cirebon, Jawa Barat. Contoh lain mengenai legenda
setempat yang berhubungan erat dengan nama tempat adalah legenda “anak-anak
dalem Solo yang mengembara mencari sumber bau harum”. Legenda ini berasal dari
Trunyan, Bali. Legenda ini dapat dimasukkan ke dalam golongan legenda setempat
karena menceritakan asal mula Danau Batur, seperti Kedisan, Abang Dukuh, dan
Trunyan.
3. CERITA RAKYAT
Cerita rakyat adalah
sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki bangsa Indonesia. Pada
umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atay
asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat
umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Fungsi cerita
rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama yang
mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak yang tidak menyadari kalo
negeri kita tercinta ini mempunyai banyak cerita rakyat Indonesia yang belum
kita dengar. Karena cerita rakyat menyebar dari mulut-ke mulut yang diwariskan
secara turun-temurun. Contoh : cerita rakyat lutung kasarung,
·
Perbedaan
antara Mitos, Legenda, dan Cerita Rakyat.
Perbedaannya mitos adalah cerita yang belum jelas terjadinya karena tidak
ada buktu otentik yang bisa membuktikan kebenaraannya. Sedangkan Legenda adalah
cerita rakyat dimasa lampau yang benar-benar terjadi dan biasanya memiliki
bukti otentik. Dan cerita rakyat itu biasanya cerita tentang kebudayaan asal
muasal suatu tempat atau kejadian.
·
Cara
manusia memperoleh pengetahuan
Dari lahir hingga matinya, manusia tak akan lepas dari proses
mengumpulkan pengetahuan. Contoh paling mudah adalah pengetahuan yang didapat
melalui proses sensori indera. Pengetahuan tentang warna, tentang nada, tentang
perbedaan panas dingin semuanya didapat melalui pengalaman langsung inderawi. Pengetahuan
inderawi hanya menjadi bagian kecil bagaimana manusia memperoleh pengetahuan.
Dalm perkembangannya, cara memperoleh pengetahuan telah merentang sedemikian
jauh diiringi dengan ragam pengetahuan itu sendiri.
Manusia mendapatkan pengetahuan melalui konseptualisai. Benda nyata
seperti piring atau sendok perlu dikonseptualisasi melalui proses mental.
Pengalaman atas piring dan sendok diabstraksi dan kemudian disatukan menjadi
pengalaman mental yang tersimpan dalam otak. Proses ini terjadi berulang tiap
manusia mendapatkan pengetahuan baru. Kemampuan konseptualisasi tidak akan sama
antara satu orang dengan yang lain. Pengetahuan akan piring dan sendok relatif
mudah dipahami karena keduanya merupakan perkakas sederhana, nyata, bisa
dilihat maupun diraba.
Namun jenis pengetahuan yang melibatkan struktur yang rumit serta abstrak
akan membutuhkan usaha dan mungkin juga kemampuan lebih untuk memahaminya.
Kabar baiknya, layaknya pengetahuan itu sendiri, kemampuan konseptualisasi juga
bisa dilatih dan dikembangkan.